SMP ISLAM AL MUJAHIDIN PAMULANG
SMP ISLAM AL MUJAHIDIN PAMULANG
Program Sekolah 1
Program Sekolah 2
Program Sekolah 3
Persiapan Matang, Tubagus Ghailan Pastikan Ujian Praktek Berjalan Lancar
Dalam rangka menghadapi ujian praktek yang akan segera digelar, siswa kelas IX, Tubagus Ghailan, melakukan berbagai persiapan matang demi memastikan kegiatan tersebut berjalan sesuai harapan. Salah satu langkah yang dilakukan adalah merencanakan berbagai hal penting jauh sebelum hari pelaksanaan.
"Saya merencanakan sesuatu sebelum melakukan di hari ujian praktek, seperti membuat grup untuk saling mengingatkan membawa barang," ungkap Tubagus Ghailan saat diwawancarai.
Tak hanya itu, Tubagus juga memastikan seluruh alat-alat yang akan digunakan dalam kondisi baik. Ia melakukan pengecekan terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada alat yang rusak atau tidak bisa digunakan saat ujian berlangsung.
Selain mempersiapkan perlengkapan, Tubagus juga membagi tugas dengan para anggota kelompoknya agar pekerjaan bisa berjalan lebih efektif dan efisien. "Saya menyiapkannya seminggu sebelum hari ujian praktek," tambahnya.
Dengan persiapan yang matang ini, Tubagus berharap pelaksanaan ujian praktek dapat berjalan lancar dan memberikan hasil terbaik bagi dirinya serta kelompoknya.
Maknai Halal Bihalal, Gilda Ajak Jaga Silaturahmi dan Keharmonisan
Momen Lebaran menjadi waktu yang penuh kebahagiaan bagi seluruh umat Muslim. Begitu pula yang dirasakan oleh Gilda, siswi kelas IX Diponegoro. Setelah melaksanakan sholat Idulfitri, Gilda bersama keluarga dan saudara-saudaranya saling bermaaf-maafan dalam suasana penuh sukacita.
Menurut Gilda, halal bihalal memiliki makna yang sangat penting. "Halal bihalal itu bersilaturahmi dengan sanak saudara dan teman-teman," ungkapnya saat diwawancarai.
Tak hanya saat momen Lebaran, Gilda juga berbagi pandangannya tentang pentingnya menjaga hubungan baik dengan teman-teman di sekolah. Ia mengatakan bahwa menjaga keharmonisan bisa dilakukan dengan berperilaku baik kepada satu sama lain, saling pengertian, serta menghindari tindakan yang dapat memicu permasalahan.
Dengan menerapkan sikap tersebut, Gilda berharap hubungan antar teman tetap terjaga dengan baik, tidak hanya saat momen halal bihalal, tetapi juga dalam keseharian di lingkungan sekolah
Merajut Silaturahmi dan Menjaga Spirit Ramadan
Dalam rangka mempererat ukhuwah dan semangat kebersamaan pasca-Ramadan, smpi al mujahidin mengadakan kegiatan Halal Bihalal yang digelar pada hari Rabu, 9 April 2025. Acara ini diisi dengan tausiyah yang memberikan pesan penuh makna tentang arti penting silaturahmi, keikhlasan, serta istiqomah dalam ibadah.
Tausiyah Ustaz Maman: Halal Bihalal sebagai Momentum Penyucian Diri
Ustadz Maman dalam tausiyahnya menjelaskan bahwa Halal Bihalal memiliki makna mendalam, yakni sebagai sarana untuk menghalalkan, membersihkan, dan merajut kembali tali silaturahmi. Tradisi bersalaman menjadi simbol saling memaafkan dan mengikhlaskan segala kesalahan yang pernah terjadi.
Beliau menekankan pentingnya introspeksi diri, terutama bagi yang masih sulit untuk memaafkan. Ustaz Maman juga mengajak seluruh hadirin untuk melanjutkan kebiasaan baik yang telah dibangun selama bulan Ramadan, seperti membaca Al-Qur’an, menjaga salat tepat waktu, serta menjalankan ibadah sunnah. "Jangan sampai ibadah kita justru berkurang setelah hari raya," pesannya.
Tausiyah Siswa, M. Zidabilin Zagi: Kembali ke Fitrah
Dalam rangka mempererat ukhuwah dan semangat kebersamaan pasca-Ramadan, smpi al mujahidin mengadakan kegiatan Halal Bihalal yang digelar pada hari Rabu, 9 April 2025. Acara ini diisi dengan tausiyah yang memberikan pesan penuh makna tentang arti penting silaturahmi, keikhlasan, serta istiqomah dalam ibadah.
Tausiyah Ustaz Maman: Halal Bihalal sebagai Momentum Penyucian Diri
Ustadz Maman dalam tausiyahnya menjelaskan bahwa Halal Bihalal memiliki makna mendalam, yakni sebagai sarana untuk menghalalkan, membersihkan, dan merajut kembali tali silaturahmi. Tradisi bersalaman menjadi simbol saling memaafkan dan mengikhlaskan segala kesalahan yang pernah terjadi.
Beliau menekankan pentingnya introspeksi diri, terutama bagi yang masih sulit untuk memaafkan. Ustaz Maman juga mengajak seluruh hadirin untuk melanjutkan kebiasaan baik yang telah dibangun selama bulan Ramadan, seperti membaca Al-Qur’an, menjaga salat tepat waktu, serta menjalankan ibadah sunnah. "Jangan sampai ibadah kita justru berkurang setelah hari raya," pesannya.